Mengenal Allah Pakai Cara-Nya
Minggu ini kita akan merenungkan dari satu ayat Roma 1:21 yang berbicara tentang kebiasaan orang- orang Kristen yang mengenal Allah tetapi memiliki gaya hidup salah. Ayatnya berbunyi,
Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia- sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap.Paulus menulis tentang 4 kebiasaan orang- orang yang tidak mau mengakui Allah sebagai Allah, dengan kata lain, mereka tidak mau mengenal Allah dengan cara-Nya. Mereka hanya tahu Tuhan sebatas pengetahuan saja. Kebiasaan negatif mereka bisa dirubah jadi prinsip positif yang dapat membantu kita berjalan bersama dengan Tuhan:
- Memuliakan Allah
- Mengucap syukur kepada-Nya
- Kuasa pikiran
- Hati nurani yang bersih
Ayo beri kemuliaan bagi Tuhan... plok plok plok plok
Sering saya dengar pemimpin pujian mengutarakan kalimat di atas dan disambut dengan tepuk tangan jemaat. Satu hal terbesit di pikiran saya, apakah kemuliaan Allah identik dengan tepuk tangan (malah terkadang tepuknya ogah- ogahan)? Apakah hanya sebesar itu kemuliaan Tuhan. Saya rasa tidak.
Memuliakan dari kata Yunani doxa yang berarti menghargai, memberikan pendapat, reputasi, dan juga bisa berarti kuasa. Pemakaian kata doxa di dalam Perjanjian Baru terpengaruh banyak dari arti kemuliaan di Perjanjian Lama chabod. Kata chabod mengandung arti sesuatu yang berbobot dan memberikan status kepada sang penyandang (Kej. 13:2; 31:1). Penggunaan kata doxa secara umum mengarah kepada sikap yang diberikan manusia kepada Allah lewat pengagungan karya-Nya dan dari sejarah penyelamatan. Bukannya Allah kekurangan hormat dan mulia sehingga manusia harus memberikannya, tetapi kita mengakui hormat yang memang sudah Dia miliki dari awal (KIS 12:23, Luk. 2:14).
Sederhananya, memberikan kemuliaan kepada Tuhan adalah apakah kita menganggap Dia bernilai lebih dari yang lain atau tidak. Apakah kita sungguh- sungguh memberi bobot kepada Firman dan perintah-Nya apa tidak. Manusia yang tidak mengenal Tuhan, mungkin akan menganggap remeh Firman dan perintah-Nya. Tetapi orang Kristen yang kenal TUHAN, tetapi semasa hidupnya menganggap enteng peringatan-Nya lebih bahaya dari orang yang tidak kenal TUHAN.
Apakah kita menganggap panggilan untuk mengikut Tuhan itu penting dan lebih bernilai dari yang lain atau tidak. Hal ini tercermin dari perintah Yesus ketika memanggil para murid di dalam Lukas 14:26,
Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak- anaknya... ia tidak dapat menjadi murid-Ku.Memuliakan Tuhan artinya menaruh hormat dan prioritas kepada Yesus lebih tinggi dari kita menaruh hormat serta mulia kepada manusia. Seberapa sering kita mengabaikan perintah Tuhan dan lebih memilih untuk menyenangkan manusia ketimbang Tuhan? Di saat itulah sesungguhnya kita sedang tidak memuliakan Dia.
Glorifying God means feeling, thinking, and acting in ways that reflect his greatness. John PiperApakah pikiran dan tindakan kita setiap harinya membawa kemuliaan untuk TUHAN? Apakah kehidupan kita sudah menggambarkan kemuliaan TUHAN yang begitu indah dan tidak terbatas itu? Tentu ini adalah proses kehidupan yang panjang, tetapi sebaiknya kita mulai dari hari ini untuk mencapai level kehidupan orang yang membawa kemuliaan Tuhan setiap harinya.
Sampailah kepada level kehidupan orang yang membawa kemuliaan Tuhan setiap harinya.
Comments
Post a Comment