Skip to main content

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ

Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya?

Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus. 

Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat.

Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop. 
 Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkataannya itu..." ciri pertama dari komunitas yang sehat adalah mereka yang tunduk kepada otoritas.

Menerima Otoritas

Perkumpulan berbeda dengan komunitas ilahi yang Yesus ajarkan, dimana Yesus mengajarkan nilai tunduk kepada otoritas yang lebih tinggi. Yesus sendiri mengajarkan bahwa Dia tidak bisa melakukan apapun kalau Bapa tidak menyuruh-Nya (Yoh. 5:19). Otoritas yang diterima itu akan membunuh kesombongan dan menyuburkan kerendahhatian dalam diri seorang percaya. Suatu hubungan yang otentik baru dapat dilihat ketika ada teguran yang diberikan dan diterima dengan baik. Pasti orang itu akan bertumbuh kerohaniannya (coba renungkan Amsal 18:1). 

Sebuah perkumpulan belum tentu mau tunduk kepada otoritas apalagi kalau sudah mengusik zona nyamannya. Tetapi komunitas orang percaya didesain Tuhan Yesus untuk tunduk kepada pimpinan dan otoritas. Memang hal ini kurang populer di kalangan generasi millenials, tetapi inilah salah satu

Mau Diajar

Tanda kedua adalah KIS 2:42, "mereka bertekun dalam pengajaran rasul- rasul..." gereja mula- mula mau diajar dan menerima pengajaran dari otoritas para rasul. Akibatnya adalah persekutuan yang terjadi itu sehat. Apa sih yang diajarkan? Nilai- nilai kerajaan Allah. Bagaimana seseorang mau bersekutu kalau nilai kehidupannya berbeda? Sebuah komunitas akan maksimal kalau mereka memiliki persamaan nilai kehidupan.

Apa yang membuat suatu kegerakan dengan visi yang sama bisa pecah? Karena nilainya berbeda antar individu. Pastikan dalam komunitas anda ada budaya mau diajar. Tentu pengajaran yang diberikan sesuai dengan Firman Tuhan. Apa akibat dari orang yang menerima pengajaran? Dalam ayat yang sama mereka juga memecahkan roti dan berdoa. Terjadi sinergi antara masing- masing individu. Ada kegerakan doa, ada kesatuan hati, kesatuan roh.
Doa itu terjadi akibat persekutuan dan nilai hidup yang sama.

Senang Berkumpul

Ketika gereja mula- mula berkumpul, tercatat dalam ayat 46, mereka berkumpul di gereja dan bergiliran bertemu di rumah para jemaat sembari memecahkan roti atau makan- makan istilahnya. Komunitas gereja yang sehat adalah mereka yang senang untuk berkumpul dan bersekutu. Persekutuan yang sehat adalah persekutuan yang bukang menggosip satu sama lain, tetapi ada nilai kebenaran yang dibagikan. 

Atmosfir Spiritual Terbangun

Komunitas yang sehat itu mereka sudah terinfeksi dengan hadirat Yesus dan akibatnya mereka menampilkan kehidupan berkarakter Yesus. Ada keseimbangan antara hal spiritual dan natural. Sebuah komunitas yang cenderung terlalu spiritual bisa melupakan bahwa mereka masih berjalan di bumi, sebaliknya komunitas yang cenderung terlalu logika memberikan ruang sempit untuk Roh Kudus berkarya. 

Di ayat 43, komunitas gereja mula- mula tercengang karena ada mujizat dan tanda yang ditunjukan Roh. Tetapi mereka tidak melupakan kebutuhan sesama mereka dan saling mencukupkan. Ini adalah bukti kerjasama yang baik antara rohani dan natural. 

Tetap Bersatu

Ciri terakhir dari Kisah Para Rasul ada di ayat 44, "semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu..." Ada perbedaan antara bersatu dan tetap bersatu. Untuk yang terakhir dibutuhkan kontinuitas, komitmen, dan kerjasama antar semua individu. Bersatu untuk sesaat mudah saja, tetapi tetap bersatu untuk jangka waktu yang lama itu lain hal. Sebuah komunitas yang sehat akan mengalami masalah dan badai, itu normal! Justru Roh Kudus akan menggunakan masalah untuk mendewasakan karakter orang percaya di komunitas tersebut. 

Nah itulah ciri- ciri komunitas yang sehat, coba kita refleksikan komunitas kita, apakah ada yang perlu diperbaiki dan ditambahkan? Salam komunitas!

Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...