Skip to main content

Apa yang Yesus Lakukan Setelah Ia Bangkit?

Image result for the road to emmaus
The pic is not mine. Taken from Google image

Yesus & Dua Murid ke Emaus

Alkitab mencatat bahwa setelah Yesus bangkit, dia menampakkan diri kepada para murid selama 40 hari (KIS 1:3). Sebuah pertanyaan timbul, "kenapa Yesus sampai harus menunggu selama 40 hari sebelum dia terangkat ke surga?" Kemungkinan besar karena banyak murid-murid yang tergoncang imannya melihat Yesus disalib dan mati mengenaskan. Mereka berpikir bahwa Yesus adalah salah satu liberator yang gagal dalam membawa pembebasan bagi bangsa Israel. Nyatanya, apa yang Yesus lakukan jauh melebihi akal pikiran bangsa Israel saat itu. Yesus harus menyatakan diri-Nya untuk menguatkan iman para murid untuk kembali menyebarkan injil Kerajaan Allah ke seluruh penjuru dunia. 

Di dalam 40 hari itu ada kisah menarik tentang dua orang murid yang berjalan ke arah Emaus (Lukas 24:13-35). Yesus menemani mereka berjalan, dan tertarik dengan apa yang mereka bicarakan. 

Seorang murid, Cleopas berbicara dengan murid yang lain dengan muka cukup serius dan sedih. Pembicaraan mereka menarik perhatian Yesus untuk datang berjalan bersama dengan mereka. 

Yesus bertanya kepada mereka, "Apakah yang kamu percakapkan?" Mereka terhenyak dengan pertanyaan itu, setengah kaget dan ada perasaan tidak percaya. 

Cleopas diam sesaat... mengambil nafas untuk berbicara, dan berkata, "Adakah engkau satu- satunya orang asing di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi belakangan ini?" Cleopas kembali bermuka muram mengingat kematian Yesus yang mengenaskan itu, belum lagi misteri tentang hilangnya mayat Yesus.

Berita kematian Yesus dan misteri tentang mayatnya yang hilang dari kubur seolah sudah menjadi berita gosip utama di Yerusalem. Semua orang membicarakan mengenai kejadian ini: mulai dari ibu- ibu di pasar, para murid yang berduka, ahli taurat, dan bahkan prajurit Romawi.

Dengan nada mengejutkan, orang asing ini berkata kepada mereka
Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu,yang telah dikatakan para nabi!
Alkitab mencatat selama beberapa jam ke depan, orang ini mengajar para murid dimulai dari kitab Musa dan para nabi, segala hal yang berhubungan dengan Yesus Kristus.

Masih asyik dan bersemangat mendengar pengajaran ini, tanpa terasa mereka sudah sampai ke Emaus dan memohon agar orang asing ini tinggal dan beristirahat dengan mereka. Ketika di kamar hotel, mereka memecahkan roti, dan mendadak mata mereka terbuka dan menyadari bahwa orang asing itu adalah Yesus dan ZAAAAPPP...!!! Yesus menghilang dari depan mata mereka.

Hati yang Terbakar, Mata yang Terbuka

Cleopas dan temannya tidak bisa mengenali Yesus sepanjang perjalanan karena mata mereka ditutup secara supernatural (ay. 16) Kenapa ya? Yesus tahu bahwa orang- orang ini adalah bodoh dan lamban untuk percaya. Akibatnya, Yesus membuka Firman Tuhan dan menjelaskan semua hal mengenai diri-Nya dari Alkitab. 

Kapan terakhir kali mata kita begitu cepat membaca Alkitab karena bersemangat dan begitu haus akan kebenaran? Kapan terakhir kali hati kita terbakar ketika membaca Firman Tuhan? Yesus ingin menunjukkan bahwa kehidupan seorang murid itu dituntun dari pembacaan Firman Tuhan yang berfokus kepada Yesus (Jesus centered). 
Pembukaan Firman yang benar akan membuat hati terbakar, pertobatan terjadi, dan ada perubahan arah kehidupan! 
Yesus ingin para murid tidak hanya melihat dengan mata jasmani, tetapi melihat dengan mata rohani! Hidup dengan iman bukan dengan mata saja ( 2 Kor. 5:7).

Cleopas segera mengganti haluan, baru saja selesai berjalan 7 mil, dia memutuskan untuk kembali berjalan 7 mil balik ke Yerusalem karena sukacitanya itu! Wow, apa dia tidak merasa capai ya? Tapi itulah kekuatan dari sebuah sukacita! Kekuatan dari sebuah pengharapan! Firman yang membakar hati mampu membuat orang berjalan extra mil untuk mengabarkan kabar baik.

Cleopas segera berjalan bertemu dengan ke-11 rasul dan mengabarkan berita sukacita itu (ay. 34-36), dan Yesus menampakkan diri kepada mereka semua!

Yesus Berjalan di Tengah Kesedihan Kita

Perenunganku terakhir dari kisah ini adalah ketika para murid yang berjalan ke Emaus dengan muram dan sedih. Aku rasa ini adalah kebenaran yang dahsyat sekali: seringkali kita merasa Tuhan tidak berjalan bersama kita, padahal dia berjalan persis di sebelah kita, namun mata kita seringkali tertutup untuk merasakan Tuhan. Dia adalah Allah Immanuel yang selalu bersama dengan kita. Yesus ingin kita merasakan kehadiran-Nya lewat firman yang kita baca setiap hari. Firman itu "hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua" (Ibr. 4:12).

Para murid kembali ke Yerusalem dengan hati yang penuh sukacita! Kitapun begitu, milikilah iman bahwa Yesus berjalan di tengah kesedihan kita dan kuasa kebangkitan-Nya sanggup mengubah keadaan yang mustahil jadi mungkin.

Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...