Bapa di Surga Juga Suka Kasih Kado loh..
Kesusahan manusia untuk membayangkan Bapa di Surga adalah keterbatasannya dalam memanusiakan suatu subjek yang ilahi dan merasakan dalam realitas fisik apa dan bagaimana Allah itu mengintervensi pengalaman sehari- hari.
Bahasanya berat amat ya...
Tapi intinya adalah, kita terkadang suka susah mengalami Tuhan karena Dia di sana dan kita di sini. Nah ini yang bahaya, begitu kita tidak merasakan dan mengalami Allah ini... teologi dan perjalanan hidup kekristenan kita akan hampa dan berasa kurang.
Kalau manusia mau belajar Alkitab, tidaklah susah untuk mengerti kalau Allah itu suka memberi. Ya benar... Dia suka memberi.
Yohanes 10:10 berkata,
Tetapi Aku datang supaya manusia mendapat hidup-- hidup berlimpah- limpah [BIMK].
HIDUP ZOE
Tuh, Allah menyatakan diri-Nya sebagai pemberi yang sejati. Kata hidup di situ bukan hidup biasa seperti yang anda bayangkan: pergi ke kantor dengan kesal karena mobil baru keserempet motor, dimarahin bos, dan pulang berantem dengan istri. Bukan! Itu hidup di sinetron... tetapi kata hidup di sini menggunakan kata Zoe, yang artinya kualitas hidup surgawi!Kualitas hidup ini mempunyai konteks seperti gembala yang menjaga kawanan domba di Mazmur 23. Tugas gembala itu membawa domba- domba itu ke padang rumput yang hijau, air yang tenang untuk mereka minum, dan gembala menjaga domba- domba 24 jam. Rumput yang berlimpah dan air yang berlimpah itulah gambaran hidup Zoe--tentu ini berbicara kehidupan spiritual; tetapi jangan kita mengkotakkan Tuhan hanya di bidang spiritual! Materi juga dipikirkan Tuhan kok.
Beri Beri dan Beri Lagi
Kalau dipikir- pikir dari Perjanjian Lama, khususnya pada saat bangsa Israel baru keluar dari Mesir, Allah tidak henti- hentinya menghujani mereka dengan berkat. Bangsa Israel sudah diperbudak begitu lama, mereka tidak tahu bagaimana hidup di padang pasir, melawan musuh- musuh, dan melewati laut merah!
Tetapi Allah menjaga dengan memberi tiang awan, tiang api, roti dari Surga (katanya makanan malaikat sih), dan juga mengirim burung puyuh untuk mereka bakar jadi sate! Kehausan dengan semua makanan itu? Jangan khawatir! Tuhan berikan air keluar dari batu langsung!
Sungguh hebat Allah kita... Tetapi sampai sekarang manusia tidak pernah belajar dari sejarah. Kita yang tidak pernah bisa berespon tepat dengan kasih karunia yang Tuhan berikan. Sisi manusia yang jatuh dalam dosa selalu menuntut lebih dan lebih, tanpa pernah merefleksi apa yang sudah diberikan.
.
.
.
.
Jadi kita balik lagi mengenai hadiah terindah. Dalam momen natal ini, ingatlah hadiah terbaik yang Allah beri adalah anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, menjelma sebagai manusia dan mati di atas kayu salib. Itulah hadiah terindah.
Pengampunan dosa yang manusia sangat butuhkan, itulah hadiah terindah (1 Yoh. 1:7). Jujur saja kita hidup setiap hari itu karena kasih karunia Tuhan. Setiap dosa kita dicuci bersih dengan darah Yesus seperti air terjun yang terus menerus mencuci kita bersih. Bahkan sampai tuntas keselamatan kita, kita dijamin oleh Roh Kudus (Efesus 4:30). Renungkan sejenak dan ambil waktu untuk mengucap syukur untuk pengampunan dosamu!
Next post kita akan bahas hal ini lebih lanjut. Enjoy the gift of salvation !
Comments
Post a Comment