Skip to main content

A REKINDLED HOPE

HAPPY NEW YEAR 2018!

Tahun ini adalah awal dari sesuatu yang baru. Apa yang sudah terjadi di tahun 2017 tidak bisa diulang, tidak bisa diputar balik. Penyesalan memang selalu datang belakangan. Tapi percayalah, bersama Yesus ada pengharapan yang baru.

Saya ingin berkisah dari Yohanes 4: suatu hari, ada seorang wanita yang berjalan tertatih karena menanggung panasnya terik matahari dan beratnya tempayan yang harus dia bawa ke sumur. Dia menimba air tepat di siang bolong saat matahari lagi panas- panasnya. Dia menghindari cemoohan dan hinaan wanita- wanita lain di pagi hari. Sudah cukup penghinaan yang dia terima...

Di sumur itu, Yesus sudah menunggu untuk bertemu dengan wanita ini. Yesus tahu penyesalan yang dia rasakan. Yesus tahu apa yang wanita ini cari... kebahagiaan.

Berdamai Dengan Masa Lalu

Perempuan ini terkenal di kota sebagai pribadi yang tidak benar. Bagaimana tidak, dia sudah mempunyai 5 orang suami! Entah apa yang dia cari dari 5 orang tersebut... Tidak ada satu wanitapun di kota itu yang mau dekat- dekat dengan dia. Tetapi Yesus sengaja duduk menunggui dia di pinggir sumur untuk memulihkan hidupnya. 

Yesus menawarkan air kehidupan itu,
Sebab air yang akan Kuberikan itu akan menjadi mata air di dalam dirinya yang memancar keluar dan memberikan kepadanya hidup yang kekal.
Wanita ini mau air itu.

Tidak perlu ia keluar di terik matahari untuk menimba air..

Tidak perlu ia keluar mendengar cemoohan orang...

Tidak perlu ia bertemu dengan siapa- siapa....

Tetapi Yesus memikirkan hal yang jauh berbeda. Dia mau wanita ini berdamai dengan masa lalunya.
Pergilah, panggil suamimu, dan kembalilah kesini
Yesus meminta perempuan ini terbuka tentang masa lalunya, dan saat dia berkata jujur dan mulai merasakan ketidaknyamanan dalam hatinya, Yesus menimpali,
Sebab engkau sudah kawin 5 kali, dan laki-laki yang hidup bersamamu sekarang bukan suamimu.
WAH, rahasia terbongkar, aib itu dibuka kembali oleh Yesus!

Permulaan Baru Dimulai Ketika Anda Membawa Masa Lalu Bertemu Yesus

Yesus ingin agar perempuan ini tahu bahwa Dia menerimanya apa adanya. Yesus tahu apa yang dia lakukan dan tetap mengasihi Dia. Yesus ingin perempuan ini jujur, terbuka, dan mengaku dosanya. Seketika itu juga, perempuan ini merasakan kasih dan penerimaan yang tidak pernah dia terima sebelumnya.

Kalau Yesus tidak membuka masa lalunya, perempuan ini tidak akan tahu apakah Yesus mengasihinya sungguh- sungguh atau tidak.

Perempuan ini merasa inilah kebahagiaan yang dia cari- cari selama ini. Tidak ditemukan dari 5 suaminya, maupun dari laki- laki yang tinggal bersamanya sekarang; tetapi ditemukan hanya dalam Yesus!

Permulaan Baru Dimulai Dengan Tujuan Hidup Dari Tuhan

Apa yang perempuan ini lakukan ketika dia bertemu dengan Yesus? Ia tinggalkan tempayannya, segera lari ke dalam kota secepat mungkin dengan muka bersinar- sinar karena telah menemukan sang Juruselamat. Dia kabarkan ke seluruh kota tentang Yesus. Dia tidak takut lagi dengan cemoohan orang, dia tidak malu lagi dengan hinaan orang. Dia hanya ingin orang tahu bahwa ada Yesus yang memulihkan hidup dan menerimanya. 

Tidak lama, seluruh kota datang kepada Yesus, mendengarkan Dia, dan percaya!

Perempuan ini memiliki tujuan hidup yang baru, dia merasa berguna dan terpakai di dalam Kerajaan Surga. Dia mengabarkan kabar keselamatan! Itulah yang Yesus mau dalam hidupmu di tahun 2018 ini.

Berikan Bebanmu Kepada Dia dan Larilah!

Lima orang suami bisa dilambangkan sebagai dosa dan beban/ aib yang merintangi kita untuk melayani maksimal di tahun ini. Lakukan seperti apa yang perempuan ini lakukan, berikan kepada Yesus. Terbukalah di hadapan-Nya! Seketika itu juga, dia angkat beban dosa dan aib masa lalumu. Dia berikan rasa keberhargaan diri yang baru, dan Yesus memberimu tugas! 

Ya, orang berdosa, tidak layak, dan bodoh di mata dunia--dipakai Tuhan Yesus untuk menyampaikan kabar baik itu. Jadi jangan merasa tidak layak! Hampiri takhta kasih karunia Tuhan, dan larilah untuk menjalankan panggilanmu. 

Sebuah pengharapan yang baru muncul dalam diri perempuan itu semenjak dia bertemu dengan Yesus. Saya berdoa andapun mengalami hal yang sama di awal tahun ini.



 

Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...