Setelah menerima kasih karunia lalu apa?
Saya ingin kita membahas masih dalam konteks 1 Korintus 15:10,
"...dan tidaklah percuma Allah mengampuni saya. [BIMK]"Coba kita renungkan, Paulus dulu adalah seorang pembunuh orang kristen, dan penganiaya. Kedatangannya di setiap kota membuat gentar jemaat kristen mula- mula karena Paulus dan timnya menyeret orang percaya, melempari mereka dengan batu sampai terkapar. Sungguh masa lalu yang mengerikan !!! Tetapi itu tidak menghentikan Allah untuk memakai orang seperti Paulus mengabarkan Injil keselamatan.
Mengetahui betapa besar kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu, Paulus dengan nada semangat dan menggebu- gebu bisa berkata "aku tidak mau menyia-nyiakan kasih karunia itu!" Bagaimana dengan kita? Apakah setelah Tuhan menyelamatkan kita, justru membuat kita semakin pasif dan hanya menanti pengangkatan yang kedua? Atau justru kita semakin menggebu- gebu dan berkata seperti Paulus "aku tidak mau membuat kasih karunia Allah percuma!"
"...Malah justru sayalah yang bekerja lebih keras dari semua rasul yang lainnya. Tetapi itu sebenarnya bukan usaha saya; itu usaha Allah yang mengasihi saya dan yang bekerja bersama- sama saya. [BIMK]"Wah, Paulus bekerja lebih keras dari semua Rasul! Saudara dan saya tidak bisa membayar kasih karunia Tuhan, terlalu mahal itu. Tetapi kita bisa menjadi berkat di dunia ini dengan bekerja di ladang yang Tuhan telah siapkan.
Bahkan sejak awal penciptaan, Adam diciptakan untuk bekerja dan menjaga taman Eden. Anda menjadi ciptaan baru untuk bekerja di ladang Tuhan dan menuai banyak jiwa untuk kerajaan Kristus.
Bukan Saya Tetapi Kasih Karunia Allah
Ada pernyataan yang menggelitik hati saya ketika membaca ayat 10, "...Tetapi itu sebenarnya bukan usaha saya;" Rupanya, orang yang mengalami kasih karunia akan mengalami sindrom ini: kerja keras tanpa rasa sombong. Paulus tidak sombong ketika dia mengatakan aku bekerja lebih keras dari semuanya, karena kasih karunia Allah yang bekerja dan memampukan dia.
Bahkan saya suka terjemahan dari The Message untuk ayat ini,
"...It was God giving me the work to do, God giving me the energy to do it."Tuhan memberi pekerjaan baik kepada orang yang diberi kasih karunia. Jadi tidak ada istilah orang yang mengalami banyak kasih karunia tetapi tidak bekerja di panggilan Tuhan. Pekerjaan baik adalah bagian dari melatih iman kita saudara.
Mari kita sama- sama bertanya sama Tuhan, "apa yang bisa saya lakukan sekarang untuk kerajaan Tuhan? Apa yang bisa saya berikan untuk gereja lokal saya? Apa yang bisa saya berikan untuk tubuh Kristus?"
Amen.
Comments
Post a Comment