Skip to main content

Jangan Sia-Siakan Kasih Karunia!... part 1

Pict is not mine. 










Pandangan Yang Berbeda


Kali ini kita mau membahas surat Paulus kepada jemaat Korintus dalam pasal ke-15 ayat 1-10. Khususnya kepada ayat ke-10 dimana Paulus menulis, 
Tetapi karena rahmat Allah saya menjadi seperti keadaan saya yang sekarang. [BIMK]
sempat terbesit pertanyaan, "kenapa Paulus memberikan kredit kepada rahmat / kasih karunia Allah atas kondisinya saat itu?" Dalam pasal ini, Paulus sudah bukan pemula lagi di dalam dunia pelayanan. Dia mungkin sudah melayani setidaknya 10 tahun. Sudah pergi menanam gereja, memuridkan orang, menulis sejumlah surat, dan berkotbah di tempat- tempat publik untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa. Tetapi Paulus memilih untuk menempatkan rahmat Allah sebagai alasan dia ada.

Kata "tetapi" merujuk kepada ayat sebelum ini yang berkata,
Saya adalah rasul Tuhan yang paling rendah. Saya tidak patut disebut rasul, sebab saya sudah menganiaya jemaat Allah. [BIMK]
Ternyata, Paulus mengingat kondisi dia yang dahulu ketika dia membunuh jemaat yang disebut Kristen. Paulus ada di situ ketika mereka merajam Stefanus dengan batu sampai mati. Bahkan mereka melempar jubah Stefanus ke depan kaki Saulus (namanya saat itu). Paulus pergi ke berbagai kota untuk mencari dan menganiaya kumpulan orang Kristen. Paulus memberontak, dia berbuat dosa tanpa sepengetahuannya, dan dia jahat sekali. TETAPI kasih karunia Tuhan mengubah hidupnya dan malah dia menjadi pemberita Injil dari Tuhan yang dia aniaya. Pandangannya berbeda ketika Paulus mengalami kasih karunia itu.

Dua Sisi Kehidupan

Kalau saya bisa bertanya kepada anda, mungkin kondisi kehidupanmu saat ini seperti Paulus. Anda sedang hidup jauh dari Tuhan, mungkin memberontak dan berbuat semena- mena. Atau mungkin anda di sisi kehidupan satunya lagi: saudara menjadi "korban kehidupan". Ada hal- hal yang tidak mengenakkan terjadi dalam kehidupanmu. Mungkin engkau yang teraniaya atau diperlakukan tidak adil dalam kehidupan. Ada kabar baik bagi saudara! Kasih karunia Tuhan cukup bagimu.

Masa lalu yang kelam tidak membuat kasih karunia Tuhan mundur dari kehidupanmu. Perbuatan- perbuatan jahat yang engkau lakukan tidak membuat Tuhan undur darimu. Sebaliknya, kalau engkau meresponi kasih karunia Tuhan--hidupmu berubah 180 derajat! Paulus menulis dalam kitab Efesus 1:4,
Sebelum dunia ini diciptakan, Allah telah memilih kita melalui Kristus dengan maksud supaya kita menjadi milik-Nya... [BIMK]
Yesus juga berkata di Yohanes 6:44,
Tak seorang pun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa yang mengutus Aku, tidak membawa dia kepada-Ku... [BIMK]
Mungkin anda merasa tidak layak untuk diselamatkan dan sudah terlalu berdosa. Tapi Allah begitu mengasihimu, bahkan ia telah memilih saudara untuk diselamatkan sebelum dunia dijadikan! Allah telah melihat kehidupanmu jauh sebelum engkau melakukan satu perbuatan kecil. Dalam keberdosaanmu, Allah telah mengutus anak-Nya, Yesus untuk mati menggantikan kita di atas kayu salib. Tinggal respon kita, apakah kita mau menerima anugerah keselamatan itu seperti Paulus apa tidak?

Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...