Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2017

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...

Jangan sia-siakan kasih karunia!... Part 2

Setelah menerima kasih karunia lalu apa? Saya ingin kita membahas masih dalam konteks 1 Korintus 15:10, "...dan tidaklah percuma Allah mengampuni saya. [BIMK]" Coba kita renungkan, Paulus dulu adalah seorang pembunuh orang kristen, dan penganiaya. Kedatangannya di setiap kota membuat gentar jemaat kristen mula- mula karena Paulus dan timnya menyeret orang percaya, melempari mereka dengan batu sampai terkapar. Sungguh masa lalu yang mengerikan !!! Tetapi itu tidak menghentikan Allah untuk memakai orang seperti Paulus mengabarkan Injil keselamatan. Mengetahui betapa besar kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu, Paulus dengan nada semangat dan menggebu- gebu bisa berkata "aku tidak mau menyia-nyiakan kasih karunia itu!" Bagaimana dengan kita? Apakah setelah Tuhan menyelamatkan kita, justru membuat kita semakin pasif dan hanya menanti pengangkatan yang kedua? Atau justru kita semakin menggebu- gebu dan berkata seperti Paulus "aku tidak mau membuat kasih...

Jangan Sia-Siakan Kasih Karunia!... part 1

Pict is not mine.  Pandangan Yang Berbeda Kali ini kita mau membahas surat Paulus kepada jemaat Korintus dalam pasal ke-15 ayat 1-10. Khususnya kepada ayat ke-10 dimana Paulus menulis,  Tetapi karena rahmat Allah saya menjadi seperti keadaan saya yang sekarang. [BIMK] sempat terbesit pertanyaan, "kenapa Paulus memberikan kredit kepada rahmat / kasih karunia Allah atas kondisinya saat itu?" Dalam pasal ini, Paulus sudah bukan pemula lagi di dalam dunia pelayanan. Dia mungkin sudah melayani setidaknya 10 tahun. Sudah pergi menanam gereja, memuridkan orang, menulis sejumlah surat, dan berkotbah di tempat- tempat publik untuk memenangkan sebanyak mungkin jiwa. Tetapi Paulus memilih untuk menempatkan rahmat Allah sebagai alasan dia ada. Kata "tetapi" merujuk kepada ayat sebelum ini yang berkata, Saya adalah rasul Tuhan yang paling rendah. Saya tidak patut disebut rasul, sebab saya sudah menganiaya jemaat Allah. [BIMK]...

DIANOIA: Kekuatan Imajinasi

Picture is not mine.   Apa peran imajinasi dalam penyembahan? Secara tidak sadar, imajinasi berperan banyak dalam kehidupan kekristenan karena Allah yang kita sembah tidak berwujud nyata di depan mata. Apa yang anda bayangkan ketika menyembah TUHAN? Wajah-Nya yang ada janggut? Sedang tersenyumkah Yesus atau Dia sedang bermuka marah- marah? Semua itu tergantung dari kekuatan imajinasi atau daya ciptamu terhadap Objek tersebut. Imajinasi yang rusak, dapat merusak gambaran Allah di pikiranmu. Di dalam Ibrani 8:10 dikatakan, Aku akan menaruh hukum-Ku ke dalam pikiran mereka, dan menulisnya pada hati mereka (BIMK). kata pikiran menggunakan kata Dianoia  yang artinya pemikiran yang mendalam dan mempunyai daya imajinasi, pemikiran, rasio, dan logika. Tuhan berkata dalam perjanjian yang baru, Dia akan menaruh hukum-Nya ke dalam lingkup pemikiran manusia: mencakup otak kiri dan otak kanan kita. Secara umum, ilmu psikologi membedakan manusia yang dipimpin oleh otak kanan da...