Skip to main content

Goliat Juga Regenerasi

Picture is not mine. Taken from Google image. 
Dalam post kali ini, saya ingin membahas soal regenerasi anak- anak muda. Mari kita langsung melihat kisah raja Daud pada masa tua dan pertarungan yang dihadapinya.
Antara orang Filistin dan orang Israel pecah lagi peperangan. Daud dan anak buahnya pergi bertempur melawan orang Filistin. Dalam pertempuran itu Daud menjadi lelah. (2 Samuel 21:15, BIMK)
Dalam pertempuran ini, usia Daud diperkirakan sudah di atas 60 tahun. Kekuatannya sudah tidak seperti saat dia muda melawan Goliat dulu. Walaupun otak dan jiwanya masih semangat dan cerdik untuk urusan perang, kelemahan fisik dalam tubuhnya tidak bisa dihindari lagi. Tercatat bahwa dalam peperangan itu Daud menjadi lelah.

Salah seorang raksasa, Yisbi Benob melihat Daud sudah kelelahan, jalannya sudah tidak sesigap biasanya, dan larinya sudah tidak secepat biasanya. Dia mengambil tombak dan pedangnya yang baru dan "ia yakin dapat membunuh Daud." (2 Sam. 21:16). Waduh... Daud semakin terpojok dan dia hampir dibunuh oleh lawannya, tetapi pada ayat selanjutnya berkata
Tetapi Abisai anak Zeruya datang menolong Daud. (ay. 17, BIMK) 
 Abisai ini adalah generasi muda yang hidup di bawah kepemimpinan Daud selama ini. Dia melihat ayahnya, Zeruya, berperang di samping Daud selama ini. Ternyata tidak hanya 1 raksasa yang dihajarnya, melainkan ada 4 raksasa yang dibunuh oleh pasukannya Daud.
Keempat orang yang dibunuh oleh Daud dan pasukannya itu, adalah keturunan raksasa di Gat. (ay. 22, BIMK)

Raksasa Regenerasi Juga

Ada satu kebenaran firman yang dibukakan dari firman ini, Goliat yang dahulu Daud dengan gagah berani melawan seorang diri saat usia belia, sekarang sudah regenerasi dan berjumlah jadi 4. Daud dulu bisa melawan seorang diri, sekarang dia menjadi letih lesu.

Saya berpikir, apakah ini gambaran gereja saat ini? Generasi pendahulu yang membangun gereja dengan begitu gagah melawan "raksasa" mereka. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, generasi pendahulu ini kewalahan. Siapa yang akan membantu mereka melawan "raksasa" jaman now ini? Generasi Abisai-lah jawabannya! Generasi muda yang ada di gereja sekarang ini. Pertanyaannya kalau raksasa itu regenerasi, apakah generasi muda juga diregenerasi oleh gereja? Kalaupun sudah diregenerasi, apakah kemampuan mereka sudah siap bertempur seperti Abisai yang membantu raja Daud? Atau masih perlu diasuh seperti bayi- bayi rohani?

Siapa Pasukan Gagah Perkasa Daud?

Kalau kita telisik lebih jauh sejarah pasukan Daud, generasi muda ini tidak lahir seperti pasukan Spartan yang sudah dilatih berperang dan lahir di keluarga yang suka berperang. Kalau jenderal- jenderal Daud sih dari awal, mereka memang berperang bersama dengan Daud, tetapi anak- anak mereka masih terlalu kecil untuk ikut menjadi pasukan Daud kala itu. Kalau kita lihat dari sejarahnya, ternyata orang yang ikut Daud dulunya adalah orang biasa yang memiliki banyak masalah. Coba lihat ini, 
Kemudian Daud... bersembunyi di gua dekat kota Adulam. ketika abang- abangnya dan seluruh keluarganya mendengar bahwa ia ada di situ, datanglah mereka kepadanya. Juga orang- orang yang tertindas, yang mempunyai hutang, dan yang merasa tidak puas, semuanya bergabung dengan Daud, dan Daud menjadi pemimpin mereka. (1 Sam. 22:1-2, BIMK).
Pasukan awal Daud adalah orang- orang/ keluarga- keluarga yang tertindas, punya hutang, dan sakit hati akibat ketidakpuasan. Kemungkinan besar, generasi Abisai ada di dalam kelompok orang ini. Tapi lihat apa yang Daud lakukan, dia mengambil tanggung jawab menjadi pemimpin mereka! Dia melatih mereka menjadi pasukan yang kuat dan siap berperang!

Sebuah pertanyaan retoris untuk kita semua. Bagaimana dengan anak- anak muda di gerejamu? Apakah generasi pendahulu sudah mempersiapkan mereka apapun kondisi mereka hari ini? Mungkin mereka datang ke gerejamu dengan kondisi kesukaran, tertindas, dan terbelit banyak masalah. Maukah engkau, seperti Daud, menjadi pemimpin mereka?

Pelayanan Lintas Generasi

Anak- anak muda disebutkan sebagai:
Seperti anak- anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak- anak pada masa muda. (Mazmur 127: 4, TB)
Saya bisa menganalogikan generasi senior sebagai pahlawannya, orang yang mencari anak panah yang bagus, menajamkan mata panahnya, merawat bulu anak panah itu. Kalau tidak ada yang merawat anak panah itu, tidak akan melesat dengan jauh.

Dibutuhkan kerjasama lintas generasi untuk mencapai kemaksimalan pelayanan. Anak muda butuh kebijaksanaan dan arahan dari generasi senior, sebaliknya generasi senior bisa belajar mendelegasikan tugas serta menerima perbedaan- perbedaan yang mungkin timbul akibat dari perbedaan perspektif.

Mari kita bersama-sama memperlengkapi dan memberdayakan generasi selanjutnya, karena raksasa yang mereka hadapi lebih banyak dari raksasa yang dahulu mungkin generasi senior pernah hadapi.

Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...