Skip to main content

Mengubah Pola Pikir- Mengubah Hidup

Pikiranmu Dapat Merubah Tubuhmu

Dulu para ilmuwan sebelum tahun 80an berpikir bahwa otak manusialah yang berakibat kepada pola pikirnya. Kalau otaknya rusak, pasti pola pikirnya rusak. Apalagi kalau organ tubuh kita yang satu ini sampai trauma atau cedera karena kecelakaan, dokter umumnya pesimistis dengan kondisi pikiran pasien tersebut.

Padahal Alkitab mengatakan di dalam Roma 12:2 (saya ambil terjemahan NLT),
But let God transform you into a new person by changing the way you think.
Alkitab berkata bahwa dengan merubah pola pikir atau cara berpikir kita adalah sarana Tuhan untuk mentransformasi kehidupan kita. Saya membaca sebuah blog dari seorang neuroscience, Dr. Caroline Leaf, (belajar lebih lanjut), dan lewat studynya, dia membuktikan bahwa pola pikir dapat merubah ekspresi genetik seseorang dan pada akhirnya dapat berpengaruh kepada kesehatan orang itu sendiri.

Intinya, Dr. Leaf, membuktikan dari hasil risetnya bahwa dengan merubah asupan kepada pikiran seseorang, otak yang trauma bisa kembali fungsinya secara bertahap menjadi normal (belajar lebih lanjut).

Apakah Pikiran Itu Nyata?

Ternyata pikiran kita menempati ruang yang nyata di dalam otak kita. Ketika kita berpikir dan mencerna informasi, neuron atau sel syaraf di dalam otak kita bekerja dengan membentuk jaringan untuk menyetor informasi yang sedang dipikirkan.
This is your Neuron Cells. Image is not mine. 
Ketika kita sedang memikirkan perkara yang negatif, ternyata neuron itupun terbentuk untuk menyimpan hal yang negatif! Bahkan saya kutip dari perkataan Dr. Leaf,
Our thoughts therefore determine what our brain becomes.
Saya jadi teringat dengan Firman di dalam Amsal 23:7, "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." Apa yang teman-teman pikirkan, itulah yang otak dan tubuh kita respon serta menjadikannya nyata. Karena itu kita harus berhati- hati dengan pola pikir yang salah.

Pikiran Negatif Yang Merusak

Ada beberapa contoh pikiran negatif yang merusak, mari sama-sama renungkan apakah kita perlu bertobat dari salah satu pola pikir ini?
  • Over-generalizing
Pola pikir ini menyamaratakan semua orang. Istilahnya, kita sudah berasumsi buruk terhadap satu kriteria (bisa suku, agama, ras, golongan sosial, ekonomi, gender, dsb.) Kenapa ini merusak? Karena faktanya semua orang diciptakan berbeda-beda--kita tidak bisa beranggapan bahwa semua orang berperilaku sama. Contoh: seorang wanita yang mungkin mengalami kekerasan seksual akan berpikir bahwa semua pria adalah jahat dan tidak bisa dipercaya. Pikiran seperti ini akan merusak hati dan tubuh kita karena kerap dirundung ketakutan yang berlebih.
  • Predicting The Future
Pola pikir ini kerap membuat kita terlalu khawatir dan ketakutan yang berlebih, kenapa? Karena kita berusaha memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Biasanya orang yang suka membuat rencana dan cenderung kaku, suka terjebak dengan pola pikir ini. Membuat rencana sah-sah saja, tetapi kalau kita sampai tidak flexible dengan rencana-Nya Tuhan-- akan membuat kita khawatir dan ketakutan. Coba renungkan, kalau misalnya kejadian di masa depan tidak sesuai dengan yang kita harapkan, apakah berarti rencana Tuhan gagal?... Tidak kan? Karena itu stop terlalu memusingkan di masa depan, hiduplah di masa sekarang! 
  • Personalizing
Pola pikir ini beranggapan bahwa apa yang orang omongkan di sekitar kita pasti sedang membicarakan pribadi kita. Orang yang mengadopsi pola pikir ini sering kali baper atau kebawa perasaan. Kalau performa kita dikritik orang, ya harusnya kita terima dengan senang hati apalagi kalau kritikannya betul dan konstruktif. Tetapi pola pikir ini berkata, "ah dia tidak senang dengan kamu tuh... dia lagi ngomongin kamu tuh." Akibatnya, kita jadi cenderung suka sakit hati dan kecewa dengan orang. Hati-hati, kalau terlalu sering nanti bisa kepahitan loh.

Pikiran Positif Yang Membangun

Alkitab sudah berbicara banyak sekali tentang pikirang yang sehat dan positif. Di dalam Filipi 4:8, kita diminta untuk,
semua yang benar, semua yang mulia,... semua yang sedap didengar,... pikirkanlah semuanya itu.

Kita diminta untuk Fix our thouhts dengan hal-hal yang positif dan mulia, bukannya pikiran negatif yang merusak emosi dan hati. Rasul Paulus berkata di dalam 1 Tesalonika 5:18 untuk terus mengucap syukur dalam segala hal. Kenapa? Karena dengan mengucapkan syukur kita berespon benar terhadap situasi yang tidak baik. Alih- alih kita marah-marah, Paulus meminta kita untuk menyalurkan pikiran kita tetap dengan hal yang positif: mengucap syukur.

Bagaimana dengan perkara di masa depan yang bisa saja menakutkan? Paulus berkata di dalam Filipi 4:6-7,
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan.
Kita tidak bisa mengkontrol setiap hal yang akan terjadi, tetapi kita bisa mengkontrol respon kita. Respon terhadap masa depan adalah menyerahkan kepada Tuhan dengan doa! Kuasa doa mampu menguatkan kita untuk menghadapi tantangan kehidupan.

Ganti Inputmu

Apa yang teman-teman baca, tonton, dan dengarkan hari-hari ini? Kalau semuanya negatif, tidak heran kalau pikiran kita juga ikutan negatif. Mari belajar renungkan firman Tuhan dan hidup dalam penyembahan senantiasa. Dengarkan lagu yang liriknya positif dan bukan bikin galau. Bacalah buku-buku yang membangun hidup. Dengan mengganti input yang masuk ke dalam pikiran kita, kita bisa membangun sebuah pola pikir yang sehat! 


Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...