![]() |
Picture is taken from google image, enmaze.com on 21 June 2017. |
Siapa Orang Miskin?
Banyak dari kita sering kali bersimpatik dengan orang miskin di sekitar dengan memberi uang. Nyatanya, tidak semua orang yang kelihatannya miskin adalah orang yang tepat untuk dibantu. Cara memberi bantuanpun tidak selalu dengan uang, ada cara-cara lain yang lebih tepat untuk membantu orang miskin keluar dari kemiskinannya. Mari kita lihat apa kata Alkitab mengenai orang miskin.Di dalam Imamat 23:22 berkata,
Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis... semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.Orang miskin di ayat ini menggunakan kata Ibrani Aniy yang berarti "orang yang menderita dan kebutuhannya tidak tercukupi; orang yang muram dan gundah hatinya karena mereka tidak bisa mengubah keadaan dalam hidupnya."
Perhatikan bahwa yang dikatakan miskin adalah orang yang kebutuhannya tidak bisa tercukupi. Beda antara keinginan dengan kebutuhan. Keinginan adalah sesuatu yang kita inginkan tetapi bukan kebutuhan mendesak, Kebutuhan adalah keperluan mendasar untuk seorang manusia bertahan hidup. Indonesia mengenal kebutuhan sandang, pangan, dan papan: kebutuhan pakaian, makanan, dan atap untuk dia tinggal. Artinya, kalau seseorang sudah sangat menderita dan kesusahan dalam memenuhi ketiga hal di atas, dia wajib untuk ditolong.
Menyisakan Harta Untuk Mereka
Jaman Perjanjian Lama, pekerjaan orang Israel adalah bercocok tanam dan bertani. Karena itu Allah meminta mereka untuk menyisakan hasil di kebun dan di ladang untuk dipungut oleh orang miskin. Hari ini, sistem pembayaran dan gaji itu dengan menggunakan uang. Kalau dahulu Allah memerintahkan orang Israel untuk menyisakan hasil di kebun, secara kontekstual, hari ini, gaji atau pendapatan yang saudara dapatkan harus disisihkan untuk diberikan kepada orang miskin.
Rubahlah Mental Mereka
Ada 2 kategori orang miskin di dunia ini: orang miskin yang bermental miskin dan yang bermental kaya. Kalau kita ingin menolong orang miskin, kita harus merubah mental mereka. Apa itu mental miskin? Mental miskin adalah mental meminta terus menerus, mereka yang tidak mau bekerja dan malas. Ketika diberi barang, malahan barang tersebut dijual untuk uangnya digunakan untuk kesenangan sesaat. Nah hal inilah yang harus kita rubah, pemberian uang dalam bentuk edukasi dan pembinaan karakter serta etos kerja lebih baik ketimbang memberikan uang besar kepada mereka.
Kenapa ini penting? Karena kalau mental mereka berubah, mereka sendirilah yang akan merubah nasib mereka. Bukan selama-lamanya tergantung dengan uang kita. Tentu, dari definisi Aniy kalau kita melihat kebutuhan mendasar mereka, khususnya pangan, sangat berkekurangan--kita harus mencukupinya. Tidak bisa kita menutup mata terhadap mereka yang bahkan untuk makan saja sudah tidak bisa mencukupi dirinya sendiri.
"Akulah TUHAN, Allahmu"
Yesus berkata di dalam Yohanes 12:8a,
Karena orang miskin selalu ada pada kamu...Kenapa Yesus berkata seperti ini? Sebetulnya dengan membantu orang miskin, kitapun juga yang diberkati oleh Tuhan. Kenapa Allah menempatkan orang miskin di sekitar kita? Untuk suatu tujuan yang lebih besar yaitu kasih Kristus menjadi nyata di dunia ini. Tetapi, mungkin anda bertanya, "apa untungnya bagi saya membantu orang miskin, toh mereka akan selalu ada sampai selamanya."
Allah berkata, "Akulah TUHAN, Allahmu." Ini berbicara jaminan untuk siapapun yang memberkati orang miskin. Kata TUHAN dipakai kata YHWH yang berarti "Aku adalah Allah yang eksis dahulu, sekarang, dan selamanya". Nama ini adalah nama yang diperkenalkan Allah kepada Musa "Aku adalah Aku." Bayangkan, Tuhan berkata kepada saudara "Aku adalah TUHAN." Hidup saudara dijamin oleh Dia; Allahlah yang menjadi penjamin hidupmu. Apa yang dijamin dari kata ini?
- Tuhan ada untuk berbelas kasihan kepada anda
- Tuhan ada untuk menolong anda
- Tuhan ada untuk mengikat janji dengan anda
- Tuhan ada untuk menyelesaikan semuanya untuk anda.
Ketika anda menolong orang miskin, anda tidak akan kekurangan (Amsal 28:27). Jadi sebetulnya, semakin anda membantu orang miskin, semakin besar pula berkat yang disiapkan Tuhan untuk kita.
Kata kedua yang dipakai adalah Allahmu (Elohim). Ini berarti Allah yang supreme yang berkemenangan. Bayangkan, kalau Allah yang berkemenangan dan selalu menang menjadi penjamin hidup anda! Apa masalahmu? Dia yang menjadi penjamin hidupmu, anda akan keluar menjadi pemenang!
Definisi Miskin Ebyon
Kata miskin yang kedua kita dapatkan dari Ulangan 15:7,
Jadi sekiranya ada di antaramu seorang miskin... janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu.Kata miskin di sini adalah Ebyon artinya "orang yang dalam keadaan tertindas, dilecehkan, dan butuh pembebasan serta sangat membutuhkan". Apa contoh orang yang termasuk dalam golongan Ebyon ini?
- Orang yang berada dalam perdangangan manusia (sex trafficking, child trafficking).
- Orang yang dibawah pengaruh obat-obatan terlarang
- Orang yang dibawah penindasan KDRT
Karena orang- orang itu tertindas, dilecehkan, membutuhkan pembebasan, dan sangat membutuhkan! Jangan kita menegarkan hati atau menggenggam tangan dari memberikan berkat kepada orang yang tertindas. Tuhan memerintahkan agar kita membuka mata hati dan telinga lebar- lebar terhadap hal- hal seperti ini.
Menjadi Bapa bagi mereka
Di dalam Ayub 29:16 dikatakan,
Aku menjadi Bapa bagi orang miskin, dan perkara orang yang tidak kukenal, kuselidiki.Apa artinya menjadi Bapa? Bapa tidak berbicara gender, tetapi sumber. Bapa berbicara source and sustainer. Tidak bisa orang miskin hanya diberi makan terus menerus, mereka akan lapar dan haus lagi. Jadi Bapa artinya menyediakan skill kehidupan untuk mereka bisa mahir dalam kehidupan. Tidak semua orang miskin langsung dibantu, Ayub memberikan prinsip untuk menyelidiki perkara dan latar belakang orang tersebut. Diselidiki apakah betul orang itu benar-benar miskin dan sangat membutuhkan? Diselidiki apakah mereka sebetulnya orang yang malas kerja atau benar- benar tertindas.
Bagaimana Sikap Yang Benar Dalam Menolong?
Membantu orang miskin tidak boleh terpaksa apalagi tanpa kerelaan hati. Karena di mata Tuhan, orang yang memberi dengan paksaan tidak ada faedahnya/ tidak berguna. Di dalam 2 Korintus 9:5, Paulus meminta pemberian itu sebagai bukti kemurahan hati dan bukan sebagai pemberian yang dipaksakan. Pemberian itu harus menjadi bukti bahwa kita bermurah hati dan tidak bisa karena sungkan atau terpaksa. Kenapa kita memberi? Karena Tuhan karakternya adalah pemberi. Kita yang dibentuk menjadi serupa dengan Kristus, salah satu buah Roh yang keluar adalah murah hati. Itu menjadi gaya hidup kerajaan Surga.
Di dalam 2 Korintus 9:7, jangan sampai kita memberi dengan sedih hati. Apa artinya bersedih? Seseorang yang memberikan sumbangan tetapi kemudian menyesal di kemudian waktu, itu maksudnya bersedih hati! Kalau kita memberi hendaknya dengan pikiran yang matang dan tidak mengikuti perasaan agar tidak bersedih di kemudian waktu.
Kita diberkati TUHAN dengan satu tujuan yaitu menjadi saluran berkat untuk berbagai kebajikan yang sudah Dia siapkan dalam hidup kita!
Comments
Post a Comment