Skip to main content

Hidup Kekristenan itu "Perjalanan", bukan "Jalan-jalan"



Apa Beda Perjalanan Dengan Jalan-Jalan?

Perjalanan itu ada awal dan akhir; ada sebuah tujuan yang ingin dicapai. Jalan-jalan artinya kita tidak ada tujuan, lebih mengikuti arus saja. Dalam kehidupan kekristenan, kita harus mempunyai tujuan. Pertanyaannya, apakah kita mengerti tujuan dan berjalan ke arah itu apa tidak.

Tujuan Yang Yesus Cari

Tujuan yang Yesus cari dengan jalan mati di atas kayu salib bukan untuk saudara menjadi kaya secara materi saja, namun untuk membuat saudara menjadi semakin serupa dengan Dia. Apalah artinya saudara hidup makmur, tetapi hatinya begitu pelit? Yang diinginkan Tuhan adalah keserupaan karakter dengan Dia.
Banyak orang mencari AKIBAT bukan TUJUAN. Kalau anda mencari tujuan Allah, akibat akan mengikuti.
Saudara coba baca kisah Israel di padang gurun di dalam 1 Korintus 10:1-13. Di sini saudara akan menemukan bahwa Allah membawa Israel ke dalam suatu perjalanan rohani, bukan hanya sekedar jalan-jalan.

Kalau saudara baca 1 Korintus 10, anda akan mengerti bahwa Allah sedang membawa bangsa Israel masuk ke dalam rencana-Nya. Allah memberikan beberapa fasilitias di dalam perjalanan Israel untuk membawa mereka masuk ke dalam rencana yang Ia tetapkan.

Ada Fasilitas yang Tuhan Siapkan Untuk Anda

Fasilitas pertama adalah: tiang awan dan tiang api. Saudara, di padang gurun cuacanya berbeda dengan kota seperti Jakarta. Siang hari matahari begitu terik dan menyorot, sehingga panas sekali. Tetapi pada malam hari, suhu langsung turun drastis dan kedinginan mulai menyerang. Tetapi Bangsa Israel selama 40 tahun berjalan tidak mengalami hal itu: mereka mempunyai tiang awan dan tiang api yang bertindak sebagai pengatur cuaca alami bagi mereka. 

Apa pesan yang bisa kita ambil? Tuhan hadir memelihara bangsa Israel dalam setiap perjalanan mereka, dan Tuhan menuntun.

Karena itu, ketika kita berjalan dalam perjalanan kita masing-masing, kita harus masuk ke dalam hadirat Tuhang yang akan menuntun langkah kita. Tiang awan dan tiang api bisa diibaratkan sebagai hadirat Tuhan dalam hidup kita. 

Allah Yang Ada Di Dalam Kita

Kolose 1:27 menjelaskan,
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah- tengah kamu, Krisus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
Dalam terjemahan Inggris dipakai kata, "Chris lives in you... The Hope of Glory!" Luar biasa bukan?
Tetapi seringkali kita tidak melihat fakta ini. Kita lebih cenderung melihat keadaan external, masalah yang dihadapi, ketimbang fakta bahwa Allah itu hidup di dalam kita. 

Fasilitias Mujizat

Fasilitas kedua, adalah mujizat. Setiap pagi bangsa Israel menikmati mujizat Allah: roti manna, roti yang turun dari surga. Mereka beberapa kali diberi makan daging dengan burung puyuh yang datang kepada mereka. Ketika mereka tidak ada air, Tuhan membuat mujizat dengan mengeluarkan air dari batu. 

Tetapi faktanya, apakah bangsa Israel bertobat ketika menerima begitu banyak mujizat? Tidak. Hidup mereka tidak berubah, dan bahkan mereka bersungut-sungut ingin kembali ke Mesir.

Mujizat yang Tuhan sediakan sebenarnya bertujuan agar kita melihat kebesaran Allah. Allah mau kita percaya sepenuhnya kepada Dia. Bahwa dia berkuasa dan mau kita bergantung sepenuhnya, menjadi serupa dengan Dia.
Mujizat ada bukan supaya anda kecanduan dengan mujizat. Tetapi mencari SANG pembuat mujizat itu.

 Fasilitas Ujian

Di dalam 1 Korintus 10:13 dikatakan,
Pencobaan- pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar; sehingga kamu dapat menanggungnya.
 Masalah dan pencobaan adalah fasilitas yang Tuhan berikan untuk membawa kita kepada tujuan yang sudah Tuhan tetapkan. Ujian membantu anda untuk lebih bergantung dan berharap kepada Dia. Pertanyaannya, adakah Tuhan di dalam kehidupanmu yang kepada-Nya anda bersandar?

Tujuan Ujian

Di dalam bahasa aslinya, pencobaan adalah Lambano yang artinya dilempar ke depan. Saat anda mengalami masalah dan tantangan, itu adalah salah satu cara Tuhan untuk melempar saudara ke depan untuk lebih dewasa dan lebih cepat sampai kepada Tujuan yang Tuhan tetapkan. Ingatlah pencobaan atau ujian yang saudara terima tidak akan melampaui kekuatan kita. Kalau kita merasa masalah itu begitu berat, artinya adalah kapasitas iman yang Tuhan akan tingkatkan dalam kehidupan anda. 

Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...