Skip to main content

The Dead Church

Gereja yang #gagalhidup 

Sungguh menyedihkan, sebuah gereja yang berjalan seperti biasanya--tidak ada sesuatu yang aneh di gereja ini. Kebaktian berjalan setiap Minggunya, ada paduan suara yang aktif, ada team musik yang latihan setiap minggunya, pengkotbah yang dengan lantang berbicara-- kelihatannya hidup! Tetapi Tuhan Yesus berkata
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati!
 Menurut saya pribadi, ini gereja yang paling kasihan di antara ketujuh gereja karena Tuhan sendiri berkata bahwa mereka mati. Sedih sekali mendengar Sang Empunya gereja berkata seperti itu.

Sedikit sejarah mengenai kota Sardis

Kota Sardis berdiri setinggi 1,500 kaki di atas dasar lembah, menjadikannya kota secara natural yang tidak mudah diserang. Sardis adalah kota yang berlimpah kekayaannya, tetapi sarat dengan moral yang merosot; penduduk kota ini terbuai dengan budaya hedonisme. Penjagaan kota ini juga seiring waktu melemah karena mereka berpikir dengan posisi yang strategis itu, mereka tidak mudah diserang. Faktanya, raja Koresh menemukan jalur tersembunyi ke kota Sardis dan menghancurkan kota tersebut. Hampir 200 tahun setelah kejadian itu, kejadian yang sama menimpa Sardis ketika Antiokhos datang dan menyerang kota itu. 
The Siege of Sardis. picture taken from heritage-history.com

Kenapa Gereja Ini Mati?

Firman Tuhan berkata, "engkau dikatakan hidup..." frasa dikatakan berarti penilaian orang luar terhadap gereja tersebut. Mungkin gereja ini pernah punya sejarah yang dahsyat, nama gereja yang tersohor, dan penatua-penatua jemaat yang jempolan. Tetapi mungkin itu semua hanya sebatas sejarah belaka. Demi menjaga nama baik dan branding-nya, mereka melakukan banyak kegiatan dan aktivitas untuk terlihat hidup. Tetapi Tuhan Yesus melihat kedalaman hati gereja ini: mereka mati.

Apakah hari ini kita menjaga penampilan luar kekristenan kita demi penilaian dan penghormatan manusia? Ingat, Tuhan melihat dan menilai hati! 

Pekerjaanmu Tidak Ada yang Sempurna

Firman Tuhan berkata, 
...sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Banyak pekerjaan gereja ini lakukan, penuh aktivitas, penuh kesibukan--tetapi tidak ada yang sempurna! Kuantitas tidak sama dengan kualitas. Apa kita mau capek-capek pelayanan, tetapi akhirnya Tuhan berkata: "tidak ada yang sempurna dari pekerjaanmu!"
Kenapa tidak sempurna? saya ada beberapa pertimbangan:

  • Apakah pelayanan kita berdasar dari kekuatan daging atau roh?
  • Apakah motivasi kita melayani? Untuk diri sendiri atau untuk kemuliaan Tuhan? (Mazmur 139:23).

Solusi Dari Tuhan Yesus

Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri...
(Wahyu 3:3)
Tuhan mengingatkan mereka untuk berjaga-jaga! Bagaimana caranya?

  1. Ingatlah, apa yang telah engkau terima dan dengar. Ini berbicara mengenai Firman Tuhan yang mereka dengar! Ingat Firman yang telah ditabur, ingat bagaimana firman itu menjadi fondasi dalam kehidupan kekristenan kita. Fondasi yang kurang kokoh menyebabkan bangunan di atasnya akan hancur terkena terpaan angin. Saudara, bagaimana kehidupan doamu? Apakah masih membaca Alkitab setiap hari? Apakah masih mengandalkan Roh Kudus setiap harinya
  2. Turutilah itu. Tidak cukup kita membaca, tetapi harus menjadi pelaku Firman (Yak. 1:22-25). Orang yang mentaati Firman adalah orang yang menghormati Firman itu sendiri. 
  3. Bertobatlah. Hampir di setiap gereja, Tuhan meminta mereka bertobat. Bertobat artinya berbalik dari jalan yang salah kepada jalan yang benar. Dari pemahaman yang salah kepada pembaharuan budi pekerti (Roma 12:1-2). Kalau kita sudah tahu jalan yang kita lewati ini salah, mari kita berbalik dan jangan mengeraskan hati!

Orang Dengan Pakaian Putih

Siapa mereka ini? Mereka adalah orang yang "tidak mencemarkan pakaiannya" (ay. 4). Mereka berjalan dalam kekudusan, tidak kompromi dengan dosa di sekeliling mereka. Bayangkan! Mereka akan berjalan dengan Tuhan dalam kekekalan! 

Frasa pakaian putih juga tercatat di dalam Wahyu 7:9-17 dan Wahyu 19:7-8 dan merujuk kepada kehidupan yang sudah dibasuh oleh darah Kristus dan yang menguduskan dirinya dari perbuatan dosa. 

Nama mereka tidak akan dihapus dari kitab kehidupan dan namanya diakui oleh Tuhan Yesus di depan seluruh penghuni surga! Oh betapa indah dan mahalnya upah yang diberikan kepada orang yang setia. 

Apakah orang yang tidak menjaga pakaiannya, akan dihapus dari kitab kehidupan?

Ini pertanyaan yang mungkin akan langsung keluar dari pikiran seorang Kristen ketika membaca nasehat Yesus kepada jemaat di Sardis (lht ay. 5). Menurut saya, jawaban ini akan kembali kepada denominasi dan latar belakang teologi seseorang. Tetapi coba kita perhatikan ayat-ayat lain yang berbicara mengenai hal ini:
  • 1 Petrus 1:3-9, berbicara mengenai keselamatan akhir untuk orang yang mempertahankan imannya. 
  • Efesus 1:13-14, berbicara mengenai orang yang terus tinggal di dalam Tuhan sampai kepada kesudahannya
  • Roma 8:35-39, berbicara mengenai kekuatan Tuhan yang berkuasa menjaga hidup kita dari apapun juga. 
Artinya, tanggung jawab manusia adalah untuk terus hidup di dalam Kristus, bergantung kepada kuasa Roh Kudus, dan kuasa Tuhan yang akan menjaga saudara dan saya dari apapun juga. 









Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...