Skip to main content

Kenapa Allah Sepertinya Kejam di Perjanjian Lama? ... Part 1

Kenapa Allah Di Perjanjian Lama Sepertinya Lebih Kejam?

Allah yang tampaknya berbeda di Perjanjian Lama dan Baru. Picture taken from godstenlaws.com

Sepintas membaca kitab Perjanjian Lama khususnya kitab-kitab yang berisikan peperangan, tampaknya Allah seperti tidak mengasihi dan ingin menghabisi manusia berdosa dari muka bumi ini. Padahal kalau kita lompat ke Perjanjian Baru, Yesus yang turun ke bumi, sangat mengasihi jiwa-jiwa dan tidak ingin ada manusia yang terhilang. Kenapa begitu berbeda?

Tidak ada jawaban singkat untuk pertanyaan ini, tetapi saya akan coba bahas secara sederhana. Kerangka berpikir yang benar yang harus kita miliki adalah Alkitab secara keseluruhan itu mengenai pewahyuan Allah tentang diri-Nya dan apa yang ingin Dia lakukan secara progresif dari awal penciptaan sampai kesudahan-Nya. Kata kunci di sini adalah: progresif dan natur Allah.
Alkitab itu bersifat progresif dari Kejadian sampai Wahyu menceritakan tentang Allah dan apa yang Dia lakukan. 
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berusaha menjelaskan natur, karakter, dan tujuan Allah secara progresif dan menyeluruh. Progresif berarti ada kesinambungan—Perjanjian Lama tidak membicarakan Allah yang berbeda dengan Allah-nya Perjanjian Baru.

Contohnya, di dalam Perjanjian Lama ada ayat mengatakan “TUHAN, Allah penyayang, dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya, dan setia-Nya” (Keluaran 34:6, Bilangan 14:18, Ulangan 4:31, Nehemia 9:17). Pemahaman ini justru diperkuat di dalam Perjanjian Baru ketika Yohanes menulis “karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal…” (Yohanes 3:16).

Dalam Perjanjian Lama juga kita melihat bagaimana Allah menghukum Israel seperti seorang ayah menghukum anaknya yang nakal. Ketika bangsa Israel secara sengaja membuat patung dan menyembahnya, Allah menghukum mereka. Tetapi, setiap kali mereka bertobat, Allah akan membalikkan situasi mereka dan menyelamatkan bangsa itu dari bangsa lain. Hal ini juga yang ditulsi oleh penulis kitab Ibrani, dimana “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ibr. 12:6). Kita lihat, karakter Allah tidak berubah dari Perjanjian Lama dan di Perjanjian Baru. Karena Allah secara natur tidak bisa berubah.

Allah Memerintahkan Untuk Menumpas Bangsa-Bangsa

Lalu, kenapa di dalam kisah-kisah peperangan, Allah memerintahkan untuk membunuh bangsa-bangsa yang bukan Israel? Bahkan pemusnahan massal ini bukan hanya 1 bangsa, tetapi beberapa bangsa.
tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.” 
(Ul. 20:16-17; bd. Bil. 33:51-53)

Perintah ini diulang lagi oleh Allah ketika bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan mulai memasuki tanah perjanjian. Beberapa kali pemusnahan bangsa Kanaan ditulis di dalam kitab Yosua sebagai perintah Tuhan (Yos. 6:2; 8:1-2; 10:8). Penulis buku The God Delusion, seorang atheis Richard Dawkins menulis bahwa Allahnya Perjanjian Lama adalah “vindictive, bloodthirsty ethnic cleanser.” Apakah klaim ini valid?

Pengetahuan dasar tentang budaya bangsa Kanaan mendeskripsikan betapa ngeri dan amoralnya kejahatan kala itu. Orang Kanaan adalah orang yang brutal, agresif yang melakukan perbuatan seksual tidak normal (dengan binatang, incest) dan juga mempersembahkan anak kandung kepada allah mereka (Ul. 12:31; 18:9-13; Yos. 23:12). Perbuatan seksual yang sangat menyimpang sudah biasa sekali saat itu. Bahkan Tuhan sampai berkata “negeri itu telah menjadi najis…sehingga negeri itu memuntahkan penduduknya” (Imamat 18:25). Dan keadilan Allah harus ditegakkan.

Contoh pembinasaan kota Yerikho menjadi kisah hukuman Allah  yang adil atas bangsa yang amat jahat yang dosanya sudah mencapai titik puncak (Kej. 15:16; Ul. 9:4-5). Allah harus memusnahkan orang-orang Kanaan itu karena kehidupan dosa yang sangat—mereka seperti sudah menyerahkan hati nurani mereka kepada kehancuran moral.

Kenapa harus dimusnahkan seluruhnya? 

Pemusnahan seluruhnya diperlukan agar Israel dilindungi dari pengaruh dosa dan penyembahan berhala Kanaan. Allah tahu jikalau bangsa-bangsa fasik itu dibiarkan hidup, mereka akan “mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi Allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada TUHAN, Allahmu” (Ulangan 20:18.) Hal ini yang menjadi prinsip dasar kenapa umat Allah sampai hari inipun harus memisahkan diri dari gaya hidup dan perbuatan dosa.

Wah, apakah Tuhan tidak memberikan waktu bagi mereka untuk bertobat? Sudah! Bahkan Tuhan memberikan waktu bagi bangsa Kanaan untuk bertobat selama kurang lebih 400 tahun (Kejadian 15:13-16)! Kitab Ibrani memberitahu kita bahwa orang Kanaan adalah orang “durhaka” yang berarti mereka secara sadar dan bertanggungjawab penuh atas kekejian yang mereka lakukan (Ibr. 11:31).

Apa Prinsip yang Dapat Dipelajari?

Pembinasaan kota-kota dan penduduk Kanaan menunjukkan suatu prinsip dasar hukuman Allah: ketika dosa suatu bangsa mencapai titik puncak, kemurahan Allah akan digantikan dengan hukuman-Nya. Prinsip ini yang membuat Allah mengirimkan air bah pada zaman Nuh (Kej. 6:5, 11-12), pemusnahan kota-kota Sodom dan Gomora yang jahat itu (Kej. 18:20-33; 19:24-25). Dan penghakiman atas dunia yang sekarang kita tinggal ketika Yesus akan datang kali yang kedua dan menghakimi orang-orang menurut perbuatannya (Wahyu 18:4-6; 20:11-15).


Comments

  1. Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31( juga di Matius 22 : 37 - 39 dan Lukas 10 : 27 ), sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :

    Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 5, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "

    [ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha ]

    Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "

    [ Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha " ]

    Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.

    Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema

    " . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
    ( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )
    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...