Skip to main content

The Contaminated Christian

Setia Tapi Mentolerir Dosa

Di dalam Wahyu 2:12-17, kita menemukan gereja Pergamus yang dicela Tuhan yang "memakai pedang yang tajam dan bermata dua" (ay. 12). Gereja ini berdiri di kota kuno bernama Pergamus (sekarang namanya Pergama di Turki), yang dahulu adalah pusat ibu kota provinsi Romawi. Pergamus juga adalah pusat penyembahan dewa-dewa Yunani seperti, Zeus, Apolo, Athena, dan yang paling terkenal adalah Asclepius. 

Altar of Pergamon--berdiri di Museum Pergamon di Jerman. Arkeolog biblikal percaya inilah gambaran takhta iblis di Wahyu 2:13. Picture taken from www.biblicalarcheology.org
Yesus memuji gereja ini karena walaupun di tengah pusat penyembahan dewa-dewa, mereka "berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku" (Why. 2:13). Jemaat di Pergamus menolak untuk murtad dan meninggalkan Tuhan Yesus Kristus walaupun ada seorang bernama Antipas dibunuh di hadapan mereka! Kita hanya bisa membayangkan betapa penganiayaan dan kengerian mengepung jemaat Pergamus kala itu. 

Dicela Tuhan Karena Ajaran Bileam

Wahyu 2:14 berkata,
di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Saya akan memfokuskan membahas mengenai ajaran Bileam di pembahasan gereja Pergamus. Siapa bileam itu?

Bileam adalah seorang nabi palsu yang menjual pelayanannya demi uang dan menasihati raja kafir, Balak, untuk mencobai bangsa Israel dengan mencemarkan iman mereka kepada penyembahan berhala dan kebejatan moral (Bilangan 22:5,7; 25:1,2; 31:16).

Ketika utusan raja Balak datang kepada Bileam untuk mengutuki Israel, Tuhan sudah berkata kepada Bileam dalam Bil. 22:12
janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati. 
 Kendatipun, Bileam tetap melobi Tuhan untuk pergi dan menerima tawaran raja Balak karena banyaknya emas, perak, dan harta lain yang ditawarkan. Di sini kita melihat keserakahan dan kecintaannya akan uang membuat Bileam pergi melawan perintah Allah Israel!

Bileam Mengutuki Israel

Bileam akhirnya bertemu dengan Balak, dan segera Balak mengajak dia untuk naik ke sebuah bukit untuk mengutuki Israel (Bil. 23:3). Mereka membangun mezbah untuk mengutuki Israel dan Bileam siap untuk mengutuk Israel, tetapi apa yang terjadi, Tuhan mengubah kutukan Bileam menjadi berkat. Balak bingung dan marah kepada Bileam! Bileam berdalih bahwa Tuhanlah yang menaruh perkataan itu di dalam mulutnya. Balak tidak puas dan membawa Bileam beserta pemuka bangsa Moab dan pergi ke bukit yang lain untuk mengutuki Israel (Bil 23:14). Lagi-lagi, Bileam malahan memberkati Israel!! Bahkan berkat ini adalah sanjak/puisi yang berisi kata-kata indah mengenai Israel. 

Saudara dan saya, kita adalah Israel rohani yang dicangkokkan ke pohon zaitun Israel (Roma 11:17-24). Kitapun berhak mendapatkan berkat rohani sebagaimana Israel mendapatkannya. Lihatlah apa yang Tuhan katakan mengenai saudara di Bilangan 23:19-20:
Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta. Bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal... apabila Dia memberkati, maka aku tidak dapat membalikkannya.
Wow ! Luar biasa komitmen dan kesetiaan Tuhan dalam melindungi Israel. Berkat inipun untuk saudara! Kalau Tuhan sudah memberkati saudara, tidak ada orang jahat yang bisa mengutuki saudara. Tidak ada kuasa si jahat yang dapat menjamah saudara! Karena berkat Tuhan seperti pagar perlindungan mengelilingi saudara.

Bileam berusaha mengutuki Israel sebanyak 3x dan semuanya gagal! Itulah gambaran perlindungan Tuhan dalam kehidupan saudara.

Siasat Licik Bileam

Melihat bahwa kutukannya tidak mempan, raja Balak murka dan menyuruh Bileam kembali ke negeri asalnya. Tetapi, sebelum dia kembali, Bileam menasehati Balak bagaimana agar bangsa Israel ini kalah dan hancur. Tercatat di dalam Bilangan 31:16, Bileam menyuruh perempuan-perempuan Moab untuk merayu dan menyeret bangsa Israel kepada penyembahan berhala dan kawin campur. Hal ini dipandang keji oleh Allah! Tiga kali dikutuk tidak bisa, tetapi dengan toleransi kepada dosa, dalam satu hari: 24,000 orang habis dihukum Tuhan dengan tulah (Bil. 25:9). 
Israel hancur bukan karena kutukan langsung, tetapi karena mulai kompromi dengan dosa. 24,000 orang mati karena kompromi.
Inilah ajaran Bileam yang Tuhan sangat tidak suka! Ajaran yang mengatakan hidup orang Kristen yang kompromi dengan dosa itu boleh dan biasa saja. Bahkan Perjanjian Baru memberi peringatan tentang ajaran Bileam sebanyak 4 kali:

  • 2 Petrus 2:15 tentang Jalan Bileam
  • Yudas 11 tentang Kesesatan Bileam
  • 1 Korintus 10:7-8 tentang Paulus mengingatkan "buah" dari nasihat Bileam
  • Wahyu 2:14 tentang Ajaran Bileam di gereja Pergamus
Artinya ini penting untuk direnungkan dan dipahami oleh gereja jaman sekarang! Apakah ada ajaran Bileam yang mulai masuk kepada gereja-gereja saudara?

Renungan dari Gereja Pergamus

Sedikitnya, saya menemukan 3 perenungan dari celaan Tuhan Yesus kepada jemaat Pergamus:

  • Jangan menjadi hamba uang seperti Bileam. 1 Timotius 6:10 berkata, "karena akar segala kejahatan ialah cinta uang." Orang yang mengejar uang seperti Bileam adalah para pelayan Tuhan atau orang Kristen yang menukar Injil demi kenikmatan dunia. Orang yang lebih memilih uang ketimbang harta rohani di surga. Akibatnya, Tuhan membiarkan mereka mengalami berbagai macam duka. 
  • Tuhan mencela gereja yang membiarkan kompromi dosa terjadi. Surat Pergamus ditulis kepada "malaikat jemaat" yang bisa diartikan sebagai penilik jemaat, penatua, gembala--orang yang bertugas mengawasi jemaat. Fakta bahwa ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam dan didiamkan berarti penilik jemaat tersebut menutup sebelah mata atau bahkan tidak tahu sama sekali. Tuhan menginginkan para gereja untuk menilai dan menegur jemaat dalam kasih terhadap gaya hidup yang sudah menyimpang (1 Kor. 5:12-13, Mat. 18:15-18). 
  • Gaya hidup orang Kristen harus berbeda dengan dunia. Apa yang menyebabkan orang Israel dihukum Tuhan dengan tulah? Karena mereka mulai kompromi dengan dosa dan mentolerir budaya di sekitar mereka. Ketika orang kristen mulai kompromi, itulah awal kejatuhannya. Memang kita sudah diselamatkan dalam kasih karunia melalui iman dan kehidupan kekal adalah janji Tuhan (Yohanes 10:28), tetapi ingat, domba yang sejati adalah domba yang mengikuti suara gembalanya (Yohanes 10:27). Orang Kristen sejati adalah mereka yang hidup semakin hari semakin serupa Kristus, bukan semakin serupa dengan dunia. 

Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Apa Kita Tidak Boleh Menggerutu?

Picture is not mine. Taken from davidcannistraci.org Bangsa Israel Menggerutu. Allah Kirim Api. Di kitab Bilangan 11 kita membaca mengenai kisah bangsa Israel yang menggerutu mengenai ketidaknyamanan mereka di padang pasir, serta mereka teringat makanan yang mereka makan di tanah Mesir. Mereka menggerutu, bersungut- sungut, dan Tuhan marah. Tercatat di ayat 1, "menyalalah api Tuhan di antara mereka dan merajalela di tepi perkemahan." Rupaya Tuhan menganggap serius dosa menggerutu/ bersungut- sungut loh! Menggerutu pada dasarnya adalah sikap yang menyatakan ketidakpuasan manusia akan hidup. Pada Bilangan 11:4-6, kita membaca Siapakah yang akan memberi kita makan daging? Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa- apa... Tetapi sekarang kita kurus kering... Bangsa Israel tidak puas dengan kondisi hidup mereka di padang gurun. Padahal oleh erangan mereka sendiri, TUHAN membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir. Menyatakan ketidakpua...