Skip to main content

Membangun Kerangka Berpikir

Semakin Rohani, Semakin Logis Pikirannya


Anda setuju dengan statement di atas? Semakin rohani seseorang, maka pola berpikirnya semakin sehat dan semakin objektif perspektifnya. Dia tidak lagi diombang- ambing oleh isu di luar sana, karena memiliki kekuatan daya analisis dan pikiran yang sehat. 

Pikirkan, Allah yang menciptakan tatanan tata surya dengan segala presisi dan efektivitasnya, membuktikan bahwa Dia adalah Allah yang logika sekali. Bumi kita ini kalau melenceng beberapa ratus kilometer saja sudah tidak bisa dihidupi lagi! 

Anggapan bahwa semakin rohani, maka semakin tidak jelas pola berpikirnya, semakin "di awan- awan" adalah salah!

Yesus mengajarkan di dalam Matius 6:25 bahwa hidup manusia lebih penting dari makanan, minuman, dan pakaian. Kata hidup dipakai kata psyche di dalam bahasa Yunaninya. Psyche memiliki beberapa arti yaitu nafas hidup manusia, dan juga Roh manusia. Roh ini diberikan ketika Allah menghembuskan nafas-Nya ke manusia, dan menaruh kekekalan itu di dalam hati manusia. Nah roh ini isinya adalah pemikiran objektif dan pemikiran yang logis dan sehat. Manusia rohani seharusnya terdeteksi dari 2 hal ini: objektif dan logis. 

Lihat Dari Buah dan Kelakuan

Yesus juga mengajarkan bahwa murid-Nya dilihat dari buah dan kelakuannya (Matius 7:20). Kelakuan di sini termasuk pola berpikir yang sehat loh. Dengarkan kerangka berpikirnya, sehat apa tidak. Orang rohani itu tidak aneh- aneh. Apa patokannya? Ya kita lihat Yesus saja. Semakin dia bertumbuh, dia semakin dikasihi oleh Allah dan manusia. Jangan sampai kita semakin rohani, semakin dibenci manusia karena pikiran kita yang sudah terlalu "tinggi". 

Jadi teman- teman, jadilah anak muda yang memiliki kerangka berpikir yang sehat. Kalau kerangka berpikirnya sehat, keputusan yang diambil adalah benar. Orang yang mengambil keputusan benar setiap harinya akan terbiasa hidup benar dan menghasilkan pertumbuhan yang benar. Buahnya juga pasti benar.

Hikmat Dunia vs. Hikmat Allah

Kerangka berpikir dunia berbeda dengan kerangka berpikir Allah. 1 Korintus 3:19 mencatat:
Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah.
Artinya apa? Semakin banyak bergaul dengan Allah, merenungkan Firman. Maka hikmat Allah yang akan merasuk ke dalam pikiran kita dan mengubah gaya hidup kita. Tetapi semakin kita sering bergaul dengan dunia, maka kerangka berpikir yang dibangun ya tidak alkitabiah... alias menjadi kebodohan di pandangan Allah.

Contohnya seperti ini:

Ada seorang yang sering berbicara hal yang rohani kepada temannya, sampai temannya pusing. Temannya berkata, "Ah kamu sok rohani, jangan ngomong yang berat- berat..." Tentu orang yang memiliki hikmat Allah berpikir berbeda. Mungkin seseorang yang rohani akan berpikir seperti ini :
Kalau ada teman ngomong hal rohani yang berat- berat biarin aja... siapa tahu hidup saya jadi lebih berbobot karena itu. 
Kalau ada teman yang ngomong hal terlalu rohani biarin aja... siapa tahu kuping saya yang sudah terlalu duniawi. 
Betapa beda perspektifnya bukan! Bagaimana membangun kerangka berpikir yang sehat? Dengan merenungkan Firman Tuhan! Perhatikan, tidak ada perintah Tuhan untuk membaca Firman. Allah meminta kita lebih dari membaca, kita diminta merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Karena perenungan Firman itu yang akan membangun kerangka berpikir yang sehat.






Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Ikat PInggang Kebenaran

Kita memasuki perlengkapan senjata Allah yang telah dianugerahkan secara cuma- cuma kepada kita. Tinggal bagaimana imanmu meresponi ini semua. Salah satu yang paling awal disebut di dalam Efesus 6:14, Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan Kata ikat pinggang kebenaran ini memiliki makna seperti ikat pinggang yang dipakai tentara roma jaman dahulu untuk berperang. Mereka menggunakan sabuk untuk mengikatkan baju, jubah, dan selongsong pedang. Tanpa ikat pinggang ini, pedang tidak bisa menempel ke badan, dan jubah serta baju zirah akan kedodoran. Apa maksud kebenaran di sini? Kebenaran di sini bisa berarti kebenaran firman Tuhan yang ada di Alkitab . Yesus berkata di Yohanes 17:17,  Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Dunia jaman post-modern memberikan arti kebenaran yang serba relatif: apa yang benar menurutmu belum tentu benar menurut saya. Alkitab tidak seperti itu, apa yang Firman katakan itu adalah s...