Skip to main content

The Compromising Church

Image is taken from 4lpi.com. 

Gereja yang kompromi dengan dosa.

Kalau saudara melihat di dalam Wahyu 2:18-29, ini adalah surat yang terpanjang di antara ke-7 jemaat. Di dalam surat ini tidak dijelaskan tekanan yang ada dari luar gereja seperti di Efesus dan Smirna, tetapi celaan Tuhan Yesus kepada jemaat Tiatira sangat tajam dan patut kita pahami. 

Ada 3 kelompok orang di dalam jemaat Tiatira

Pertama adalah jemaat yang setia dengan karakter "kasih, iman, pelayanan, ketekunan, dan perbuatan yang akhir lebih banyak dari yang pertama" (ay. 19). Kedua, adalah jemaat yang mengikuti ajaran Izebel dan pengikutnya (ay. 20). Ketiga, jemaat yang Tuhan Yesus cela karena mentoleransi dosa tersebut. Mari kita bahas apa yang bisa dipelajari dari jemaat ini.

Jangan mentolerir dosa.

Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hambaKu, supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
          (Wahyu 2:20)

Izebel--belum tentu nama aslinya-- mengajar dan menyesatkan di gereja tersebut. Nama Izebel merujuk kepada kisah di dalam 1 Raja-raja 16:31-33, dimana saat itu ia mengajak raja Ahab untuk menyembah Baal. Izebel juga melakukan pembunuhan terencana terhadap Nabot (1 Raja. 21). Bagaimana kondisi gereja saat ini?

  • Di tengah, tengah kenikmatan dunia yang begitu merajalela, diskusikan apakah ada dosa/budaya/ kebiasaan yang sudah umum, tanpa sadar telah kita toleransi juga dalam hidup kekristenan?
  • Jika ada, diskusikan bagaimana menanggapi dosa/kebiasaan tersebut dalam keseharian kita.
  • Mengapa bisa ada kesesatan dalam gereja? Lihat Matius 22:29

Jadilah orang yang gampang dibentuk

Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
          (Wahyu 2:21)

Izebel dan para pengikutnya diberikan kesempatan untuk bertobat, tetapi mereka tidak mau. Dalam konteks kekinian, masih ada jemaat yang berkutat dengan kehidupan dosa dan tidak mau melepaskannya. Sudah dengar firman, sudah tahu bahwa itu salah--tetapi tidak mau bertobat. Ini adalah ciri jemaat yang tidak gampang dibentuk.

  • Apa sih tujuan kesabaran Tuhan? Lihat Roma 2:4-6)
  • Apa maksudnya gampang dibentuk? Mazmur 139:23-24, Wahyu 2:23
  • Apa yang akan Tuhan lakukan kalau kita terus mengeraskan hati? Yeremia 18:1-6

Terus berpegang pada pekerjaan baik

Jemaat ini terus berbuah, tidak hanya konstan, tetapi mereka melakukan lebih banyak dari yang pertama. Tuhan memuji pekerjaan mereka dan menyuruh untuk terus berpegang pada pekerjaan itu sampai kedatangan-Nya. Bagaimana kita mampu menambahkan buah-buah dan hasil kita untuk Tuhan di tengah kesibukan, tekanan, dan dosa di sekitar kita?
  • Kolose 1:9-12
  • Filipi 1:9-11; Matius 13:23
  • Matius 3:8
  • Ibrani 13:15; Roma 12:1
  • Efesus 5:9-11
Toleransi tidak sama dengan kompromi

Comments

Popular posts from this blog

Perisai iman, Ketopong Keselamatan, dan Pedang Roh

“Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah” Efesus 6:16-17 Hari ini kita akan melanjutkan pembahasan firman megenai perlengkapan senjata Allah, dan ada 3 hal yang akan kita bahas: perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang Roh. Ketiga hal ini juga sama pentingnya untuk pertahanan dan juga perlawanan kita kepada Iblis. Ingat bahwa Paulus meminta kita untuk mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, tidak hanya sebagian (ay.11). Ide dan sumber inspirasi artikel ini diambil dari buku The Invisible War: What Every Believer Needs to Know About Satan, Demons& Spiritual Warfare oleh Chip Ingram . Perisai Iman Perisai yang dipakai oleh tentara Romawi jaman itu bukan perisai berbentuk bulat dan kecil, tetapi perisai besar yang mungkin setinggi dada orang dewasa dan bisa dikaitkan sisinya ke perisai yang lain sehingga m...

Lima Ciri Komunitas Sehat

Community in Christ Apa strategi Yesus dalam menyebarkan ajaran-Nya? Kalau kita melihat narasi dari kisah kehidupan Yesus yang didokumentasikan dari ke-4 injil, maka seorang akan sampai pada satu kesimpulan bahwa Yesus tidak membuat strategi yang bombastis dan keren. Yesus menghabiskan 3.5 tahun pelayanan hanya dengan beberapa orang murid yang nantinya menyebarkan kekristenan di dunia. Kalaupun bisa disebut kunci sukses, kelompok kecil dan komunitas itulah menjadi strategi utama Yesus.  Seiring dengan perkembangan gereja, para murid di Kisah Para Rasul mulai meniru apa yang Yesus ajarkan kepada mereka selama 3.5 tahun dan hasilnyapun luar biasa: jemaat bertumbuh secara kuantitas dan kualitas. Dalam blog ini kita ingin melihat apa yang menjadi ciri dari komunitas kelompok sel yang sehat. Komunitas berbeda dengan perkumpulan: anda tidak meminta maaf ke penonton kalau telat datang ke bioskop.   Coba kita lihat dari KIS 2:41, "orang- orang yang menerima perkat...

Ikat PInggang Kebenaran

Kita memasuki perlengkapan senjata Allah yang telah dianugerahkan secara cuma- cuma kepada kita. Tinggal bagaimana imanmu meresponi ini semua. Salah satu yang paling awal disebut di dalam Efesus 6:14, Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan Kata ikat pinggang kebenaran ini memiliki makna seperti ikat pinggang yang dipakai tentara roma jaman dahulu untuk berperang. Mereka menggunakan sabuk untuk mengikatkan baju, jubah, dan selongsong pedang. Tanpa ikat pinggang ini, pedang tidak bisa menempel ke badan, dan jubah serta baju zirah akan kedodoran. Apa maksud kebenaran di sini? Kebenaran di sini bisa berarti kebenaran firman Tuhan yang ada di Alkitab . Yesus berkata di Yohanes 17:17,  Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Dunia jaman post-modern memberikan arti kebenaran yang serba relatif: apa yang benar menurutmu belum tentu benar menurut saya. Alkitab tidak seperti itu, apa yang Firman katakan itu adalah s...