Sermon by Ps. Benny Gunawan
Penuaian Jiwa Dengan Mukjizat Kesembuhan
Di dalam Kisah Para Rasul 9:33-35 yang berkata:"Di situ didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat tidur karena lumpuh. Kata Petrus kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau;Di dalam peristiwa ini ada satu kunci penuaian jiwa. Petrus melakukan mukjizat dengan karunia yang Roh Kudus berikan dalam dirinya, dan lihat dampaknya: Kota Lida dan Sardon bertobat!! Wow... 1 orang disembuhkan, 2 kota diselamatkan. Tertulis "mereka berbalik kepada Tuhan." Mereka ini merujuk kepada penduduk kota Lida dan Sardon!bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu. Semua penduduk Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan."
Mari kita lihat kelanjutan kisah ini. Di dalam ayat ke 40 tertulis,
"Tetapi Petrus menyuruh mereka semua keluar,lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah! " Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk."
Penduduk kota Yope mendengar mukjizat yang dilakukan oleh Petrus, sehingga mereka mengundang Petrus dan team untuk segera ke Yope karena orang yang mereka kasihi, Tabita, sakit keras! Nasi sudah menjadi bubur, ketika mereka sampai ternyata Tabita sudah meninggal. Petrus tidak membuang banyak waktu... Dia menyuruh semua keluar, dan melakukan mukjizat kedua di dalam pasal ini. Apa akibat dari perbuatan Petrus? Ayat ke-42 berkata, "Peristiwa itu tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan."
Dengan adanya 3 mukjizat, banyak orang menjadi percaya! Strategi penuaian jiwa kita adalah dengan mukjizat kesembuhan.
Masihkah Kita Lapar Akan Roh Kudus?
Orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan hidupnya pasti berubah. Tahun 2017 adalah tahun mukjizat penuaian. Kita akan melakukan mukjizat kesembuhan untuk menuai jiwa. Siapa yang menyembuhkan Eneas dan Tabita? Roh Kudus. Tetapi Roh Kudus menggunakan Petrus untuk melakukan mukjizat tersebut. Kita semua perlu dipenuhi oleh Kuasa Roh Kudus untuk melakukan mukjizat! Untuk itu kita perlu dipenuhi Roh Kudus senantiasa.
Apa setiap Minggu kita masih menantikan dan lapar akan Roh Kudus? Apakah setiap kita ke gereja, kita masih menantikan pencurahan lawatan-Nya yang dahsyat? Atau kita sudah menganggap ke gereja sebagai rutinitas yang harus dipenuhi sebagai orang Kristen?
Tidak ada orang Kristen yang biasa-biasa waktu Anda jadi Kristen.
- Hidupnya seperti tersesat, tidak ada hal signifikan terjadi untuk Kerajaan Allah.
- Memiliki gaya hidup yang sama dengan kebanyakan orang, bahkan merasa malu jika hidupnya berbeda dengan dunia.
Bagaimana bisa kita tahan dengan kehidupan status quo dimana tidak ada hal signifikan yang Tuhan kerjakan melalui hidup ini. Malahan, kita seperti tersesat antara memenuhi kehendak Tuhan atau memuaskan nafsu diri sendiri. Atau, hidup kita sepertinya tidak berbeda dengan kebanyakan orang. Kita terjebak kepada apa yang saya namakan: syndrome hidup seumum-umumnya.
Bagaimana caranya agar kita mengalami apa yang Roh Kudus lakukan dalam kehidupan Petrus?
To be continued in part 2...
Comments
Post a Comment