Ps. Samuel Gunawan
Perbuatan dosa kita bisa menghancurkan hubungan kita dengan orang-orang di sekeliling kita. Apa gunanya semua jerih payah kita di dunia bila relationship dengan saudara dan keluarga tidak terjaga dan bahkan rusak? Kitab Yohanes mengingatkan kita pada beberapa hal supaya kita tidak memecah hubungan kita dengan saudara-saudara kita:
1 Yohanes 1:8 - 9
"Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa s kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."
Tertulis jelas didalam buku panduan kita, Alkitab, bahwa kita harus mengakui dosa kita supaya dosa bisa diampuni.
Namun kenyataanya ada 2 sifat yang menyebabkan kita sulit untuk mengakui dosa, yaitu:
1. Selalu merasa diri paling benar.
- Tidak merasa bahwa selama ini sudah berbuat salah.
- Selalu ada excuse/alasan untuk melempar kesalahan kepada orang lain. (Inilah Kesombongan.)
2. Merasa dirinya tidak layak.
Konsep yang harus kita tanamkan adalah pengakuan dosa menuju pada pengampunan, dan dari situ pasti terjadi pemulihan.
BERCERMIN PADA HATI KITA.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah bercermin; sebelum pergi ke luar rumah dan beraktifitas, pasti kita melihat pada cermin untuk memperbaiki penampilan diri kita. Lantas bagaimana dengan hati kita? Ketika kita mengakui dosa kita, kita sedang bercermin di dalam hati kita! Untuk memperbaiki hati kita, Tuhan harus merombak dan merubah hati kita. Ini sebabnya penting bagi kita untuk mengakui dosa-dosa kita, karena kita sedang membiarkan Tuhan mengkoreksi sikap hati kita.
KONDISI HATI KITA.
Dalam setiap waktu kita, Tuhan ingin kita ada waktu tenang untuk bersekutu dengan Tuhan, di tengah-tengah kesibukan kita sekalipun. Ini adalah hal yang sangat penting, karena hidup kekristenan kita terlingkup dalam relasi kita dengan Tuhan.
Kita adalah anak Tuhan; Itu adalah status yang kita miliki dalam hubungan kita dengan Tuhan. Apakah dalam akhir pelayanan kita di dunia ini, pada akhirnya nanti kita tetap mengakui status kita sebagai anak Tuhan?
Kita datang dari Tuhan, kita berjalan bersama Tuhan, suatu saat kita akan kembali kepada Tuhan. Dan ketika saat itu tiba, bagaimana kondisi hati kita? Dalam waktu kita yang terbatas ini di dunia, janganlah kita lupa bahwa kita tidak ada yang sempurna. Oleh sebab itu, cerminkanlah hati kita, dan akuilah dosa, agar kita bisa disucikan kembali sebagai anak-anak Tuhan. (GJ)
Comments
Post a Comment